Harga Minyak Menyentuh Level Rp 16 Ribu Per Liter, Pedagang Pasar Kembali Ke Minyak Curah
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri Mengatakan Pada Pedagang Mengancam beralih Ke Minyak Curah. |
JAKARATA I TVPEMUDAINDONESIA.COM: Harga Eceean Tertinggi(HET) yang ditetapkan pemerintah Rp14 ribu per liter, kini diduga tidak sesuai dengan harga dilapangan. Dari hasil identifikasi sementara di pasar Tanggerang Selatan harga Minyakkita melambung hingga menyentuh level Rp16 ribu per liter.
Abdullah Mansuri selaku Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan, para pedagang mengancam beralih ke minyak curah, seiring dengan langkanya pasokan Minyakita yang berdampak pada kenaikan harga menjadi Rp16 ribu per liter.
Maka salah satu solusinya adalah kembali menggunakan minyak curah, apabila kondisi seperti ini terus berlangsung, menurut pendapat ketua IKAPPI.
"Sebab tidak ada pilihan. Kalau Minyakita nggak ada, sedangkan konsumen nguber kita terus kan pilihannya nggak ada lagi kecuali minyak curah," ujar Abdullah seperti dikutip dari Detik-Cnn, Jumat (27/1) kemarin.
Ia mengatakan lonjakan harga tersebut dipicu karena stok Minyakita sudah tidak ada. Bahkan rata-rata agen dan distributor menyatakan bahwa Minyakita stoknya sudah habis.
Belum lagi, ada yang bilang tidak produksi. Sampai Maret hanya mengeluarkan stok yang ada dan hanya menghabiskan stok yang ada.
"Artinya Minyakita sudah tidak bisa diandalkan. Iya penghabisan sampai Maret. Artinya tidak ada produksi lagi," kata Abdullah Mansuri.
Lanjutnya, lonjakan harga Minyakita di atas Rp15 ribu per liter sudah terjadi sejak sebulan lalu.
Tidak hanya di Pulau Jawa, bahkan di luar Pulau Jawa kini juga kesulitan mendapatkan Minyakita. Menurutnya, harga Minyakita bisa melambung lebih tinggi lagi dari sekarang lantaran barangnya yang tidak ada.
Selain itu, Abdullah juga mengaku tengah mengecek di RNI soal stok Minyakita. Ia mengatakan baik RNI maupun beberapa perusahaan tidak memiliki barang tersebut. Ia mengaku banyak pihak-pihak yang memprotes langkanya pasokan Minyakita di pasar-pasar.
"Karena memang agen atau distributor yang biasa mereka pakai memang sudah nggak sanggup lagi untuk mendistribusi sehingga mereka mendorong kami untuk melobi beberapa perusahaan, termasuk lobi Kemendag untuk mendapatkan Minyakita," ungkapnya.
Ia pun turut mempertanyakan sistem pengawasan yang dilakukan pemerintah dalam mencegah kelangkaan Minyakita yang terjadi di pasaran.
Menurutnya, pemerintah belum mampu mengontrol jumlah produksi Minyakita di dalam negeri dan hal itu terlihat dari pasang-surutnya komoditas tersebut di pasaran.
"Kan yang mencetuskan Minyakita ini Menteri Perdagangan, kenapa Menteri Perdagangan tidak mampu mengontrol ini barangnya harganya tinggi, barangnya nggak ada? Bagaimana sistem kontrol yang dilakukan Kementerian Perdagangan terhadap distributor minyak?," papar Abdullah Mansuri, Sabtu(28/1/2023).
Laporan: Dtk/Cnn/SP
Komentar
Posting Komentar
Sampaikan Dengan Sopan, Dilarang Intimidasi, Terarah dan Jangan Ujar Kebencian