Hari Ke 7 Bulan Suci Ramadhan 1444 H, Presiden Jokowi Menampung dan Menyerap Aspirasi Nelayan Sulsel
Presiden Jokowi Ketika Berdialog Dengan Para Nelayan di Kampung Nelayan, Desa Pajukukang, Sulawesi Selatan. |
MAROS I TVPEMUDAINDONESIA.COM: Pada hari ke 7 di Bulan Suci Ramadhan 1444 H, Presiden Joko Widodo(Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan Kunjungan Kerja(Kunker) ke Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam Kunker tersebut, Presiden Jokowi meninjau bahkan menampung dan menyerap aspirasi para nelayan melalui dialog yang dilakukan di Kampung Nelayan, Desa Pajukukang, Rabu 29 Maret 2023.
"Kita hanya ingin melihat persoalan-persoalan di lapangan yang dialami oleh nelayan saat ini," kata Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.
Menurut Presiden, sejumlah persoalan masih dihadapi para nelayan di Desa Pajukukang. Mulai dari masalah perizinan, konflik antar nelayan, hingga masalah alat tangkap.
"Saya kira kita sudah banyak menampung aspirasi mereka dan saya kira nanti dicarikan solusinya," ucap Presiden.
Meskipun dinilai sebagai persoalan kecil di lapangan, Presiden menegaskan bahwa masalah tersebut harus segera diselesaikan. Bahkan, Presiden telah menginstruksikan jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah yang menimpa para nelayan di Desa Pajukukang.
"Terkait masalah izin, tadi saya sudah perintahkan langsung, masalah konflik antarnelayan yang beda wilayah nanti saya sampaikan ke Polda untuk diberitahu bahwa semua nelayan itu adalah saudara jangan sampai terjadi gesekan," terang Presiden, seperti dilansir BPMI Setpres. Kamis(30/3/2023).
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Maros Chaidir Syam.
Sumber: BPMI Setpres
Lapiran: Yanto
Komentar
Posting Komentar
Sampaikan Dengan Sopan, Dilarang Intimidasi, Terarah dan Jangan Ujar Kebencian